Border operation into 6th day
By TODAGIA KELOLA
OPERASI Sunset Merona di Vanimo, Provinsi Sepik Barat, pada hari keenam operasi, telah menemukan banyak perbedaan dalam penegakan imigrasi, bea cukai dan hukum tenaga kerja PNG. Prosedur yang tepat seperti seksama memeriksa isi kapal asing memasuki perairan PNG, izin masuk mereka, kargo dan awak anggota tidak ada di bahwa petugas hanya menandatangani surat-surat dan memungkinkan kapal ke dermaga dan kemudian berangkat. Kekhawatiran dibesarkan oleh anggota lembaga pemerintah lainnya dalam Satuan Tugas khususnya petugas dari Komite Penasihat Keamanan Nasional, Imigrasi dan Bea Cukai.
Mereka membuat komentar ini setelah naik ke sebuah kapal kayu dengan bantuan polisi dan tentara PNGDF dan menemukan bahwa meskipun petugas Bea Cukai memberi izin bagi mereka untuk dermaga, ia tidak memeriksa perahu seperti yang dipersyaratkan oleh hukum. Tim itu harus secara pribadi memeriksa kapal di mana mereka menemukan bahwa lima orang barang ilegal di milik mereka, ini termasuk materi pornografi dan alkohol yang mempunyai kadar jauh di atas jumlah yang diperlukan. Mereka juga mewawancarai lima orang asing asal Asia bekerja sama dengan perusahaan kayu di mana paspor mereka dan izin kerja yang dikeluarkan di Pos Wutung tetapi sangat disarankan untuk datang ke Port Moresby sehingga catatan akan disimpan untuk masuk mereka dan pekerjaan mereka di sini di PNG . Satuan Tugas juga pergi ke perkemahan kayu di Yau, Pantai Barat yang disebut DD Timbers dan memeriksa status karyawan asing dan juga mencari tempat. Mereka menyita sebuah laptop yang berisi materi pornografi dan enhancer seks ilegal dari para pekerja. Mereka akhirnya akan pindah ke daerah perbatasan di mana dicurigai OPM perkemahan pemberontak akan dihancurkan. Sementara barikade dari Vanimo Polisi oleh polisi lokal di tanah telah dihapus setelah mereka Provinsi Komandan Polisi Sakawar Kasieng bertemu dengan Komandan Satuan Tugas Gabungan, Jerry Frank kemarin. Menurut Bapak Frank petugas telah membersihkan udara yang telah menyebabkan konfrontasi dekat oleh kedua faksi. Polisi setempat telah menutup pintu gerbang menuju ke kantor polisi setelah salah satu laki-laki mereka diserang oleh anggota Task Force, Senin.
By TODAGIA KELOLA
OPERASI Sunset Merona di Vanimo, Provinsi Sepik Barat, pada hari keenam operasi, telah menemukan banyak perbedaan dalam penegakan imigrasi, bea cukai dan hukum tenaga kerja PNG. Prosedur yang tepat seperti seksama memeriksa isi kapal asing memasuki perairan PNG, izin masuk mereka, kargo dan awak anggota tidak ada di bahwa petugas hanya menandatangani surat-surat dan memungkinkan kapal ke dermaga dan kemudian berangkat. Kekhawatiran dibesarkan oleh anggota lembaga pemerintah lainnya dalam Satuan Tugas khususnya petugas dari Komite Penasihat Keamanan Nasional, Imigrasi dan Bea Cukai.
Mereka membuat komentar ini setelah naik ke sebuah kapal kayu dengan bantuan polisi dan tentara PNGDF dan menemukan bahwa meskipun petugas Bea Cukai memberi izin bagi mereka untuk dermaga, ia tidak memeriksa perahu seperti yang dipersyaratkan oleh hukum. Tim itu harus secara pribadi memeriksa kapal di mana mereka menemukan bahwa lima orang barang ilegal di milik mereka, ini termasuk materi pornografi dan alkohol yang mempunyai kadar jauh di atas jumlah yang diperlukan. Mereka juga mewawancarai lima orang asing asal Asia bekerja sama dengan perusahaan kayu di mana paspor mereka dan izin kerja yang dikeluarkan di Pos Wutung tetapi sangat disarankan untuk datang ke Port Moresby sehingga catatan akan disimpan untuk masuk mereka dan pekerjaan mereka di sini di PNG . Satuan Tugas juga pergi ke perkemahan kayu di Yau, Pantai Barat yang disebut DD Timbers dan memeriksa status karyawan asing dan juga mencari tempat. Mereka menyita sebuah laptop yang berisi materi pornografi dan enhancer seks ilegal dari para pekerja. Mereka akhirnya akan pindah ke daerah perbatasan di mana dicurigai OPM perkemahan pemberontak akan dihancurkan. Sementara barikade dari Vanimo Polisi oleh polisi lokal di tanah telah dihapus setelah mereka Provinsi Komandan Polisi Sakawar Kasieng bertemu dengan Komandan Satuan Tugas Gabungan, Jerry Frank kemarin. Menurut Bapak Frank petugas telah membersihkan udara yang telah menyebabkan konfrontasi dekat oleh kedua faksi. Polisi setempat telah menutup pintu gerbang menuju ke kantor polisi setelah salah satu laki-laki mereka diserang oleh anggota Task Force, Senin.
------------------------------
2) PNG PM says border operation at people’s request.
RNZI Posted at 05:59 on 20 January, 2011 UTC
Perdana Menteri Papua Nugini mengatakan pasukan gabungan keamanan penindasan di perbatasan dengan Indonesia diluncurkan atas permintaan masyarakat provinsi Sepik Barat. Operasi, dengan kode nama Sunset Merona, diluncurkan akhir pekan lalu untuk menangani penyelundupan manusia, perdagangan senjata, perdagangan senjata dan sumber daya perburuan dan ancaman terhadap kehidupan warga. Pihak oposisi telah criticisd latihan dan menuduh pasukan keamanan ventilasi frustrasi mereka pada orang yang tidak bersalah dan rumah bisnis di Vanimo bukan memerah keluar kamp-kamp pelatihan OPM di sisi PNG dari perbatasan dengan Indonesia. Tapi Sir Michael Somare telah mengatakan kepada surat kabar Post Courier bahwa operasi ini ditujukan untuk memperkuat dan mempertahankan otoritas negara di lokasi yang sangat strategis dan memperbaharui kepercayaan dalam sistem perbatasan dan prosedur.